Senin, 06 Desember 2010

Teori dan Teknik Hidup di Alam Bebas (Survival)

                Pada umumnya manusia itu akan menjadi berani bila hidupnya terancam bahaya, seperti misalnya bahaya kelaparan ketika berada di tempat yang terisolir. Di dalam dunia kemiliteran, survival selalu dan harus diajarkan pada pasukan (terutama para pasukan komando) hal ini dimaksudkan untuk menunjang operasi tempur dalam system RAID (gerilya).

                Jika terputus hubungan dengan induk pasukan (terpecah-pecah di dalam hutan), maka setiap anggota/orang dituntut untuk tetap hidup dalam segala keadaan (situasi).
Dengan mengenal teknik hidup di alam bebas maka dapat menunjang kegiatan di alam dengan baik pula, tertib, tahan uji dan selamat.


                Survival adalah salah satu cara hidup di alam bebas. Adapun kata survival berasal dari bahasa Inggris “survive”, yang artinya tetap hidup (bisa bertahan hidup), sedangkan pengertian yang lebih luas adalah mampu melepaskan diri dari keadaan yang sulit guna mempertahankan hidup di alam bebas.
Keadaan sulit (keadaan buruk atau krisis) diantaranya adalah:
·         Tidak adanya (habis) persediaan makanan
·         Ancaman kondisi medan yang berat
·         Tersesat atau terpisah dari kelompok (induk pasukan)
·         Hilang atau tersesat diwaktu melakukan pendakian
·         (pengembaraan)
·         Terbatasnya perlengkapan yang dimiliki/tersisa
·         Mengalami kecelakaan di alam bebas, dan sebagainya

Untuk memudahkan pengertian tentang survival, maka dari kata tersebut dapat dibuat kiasan makna untuk dijadikan pedoman umum, yaitu:
S: Sadarilah sunguh-sungguh situasi dan kondisi diri sendiri, medan yang dihadapi dan ancaman-ancaman bahaya yang mungkin ada.
U: Untung rugi situasi yang dihadapi tergantung kepada ketenangan serta pengunaan akal sehat
R:  Rasa takut dan panic harus dikendalikan, dengan cara mengatur keseimbangan rasio dan emosi.
V: Vakum (kekosongan), artinya kekosongan waktu harus diisi dengan kegiatan yang menenangkan serta dapat menghibur diri sambil senantiasa mencari jalan keluar.
I:  Ingatlah selalu kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
V: Vivo (vivere) dari bahasa latin yang artinya hidup. Tetap optimis untuk dapat bertahan, jangan mudah putus asa.
A: Adaptasi dengan lingkungan sangatlah penting.
L: Latihlah selalu diri dan belajar terus agar biasa.

                Teknik hidup di alam bebas merupakan pengetahuan dan keterampilan dasar yang baik bagi seorang pecinta alam ataupun anggota pramuka yang gemar akan petualangan atau mengembara.
Dasar-dasar teknik dapat diingatkan serta dipadukan menjadi kelompok-kelompok disiplin ilmu hidup di alam bebas, seperti:
§  Pengetahuan ilmu medan (Navigasi, Peta, dan Kompas)
§  Terknik survival darat, survival laut, dan survival udara
§  Ilmu pendakian gunung
§  Pengetahuan tanda-tanda alam
§  Teknik pembuatan bivak (tenda darurat)
§  Pengetahuan kesehatan
§  Teknik Pioneering (penggunaan tali dan tongkat)
§  Teknik isyarat atau semboyan (untuk komunikasi darurat)
§  Pengetahuan mengenai tanda-tanda jejak
§  Biologi seta zoology praktis
§  Pengetahuan dan teknik SAR (search and resque)
§  Pengetahuan PPPK dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat atau disingkat PPGD
§  Dan sebagainya

Sebelum melangkah ke hal lain, pelajarilah bagaimana cara survival perorangan dan bagaimana cara survival kelompok. Bila kelompokmu dalam kondisi survival, maka aturlah sebagai berikut:
1.       Bagi dan aturlah tugas setiap anggota kelompok.
2.       Tunjuk seorang pemimpin yang dianggap dapat mengeluarkan kelompokmu dari kondisi survival.
Pilihlah pemimpin yang dianggap paling baik, baik dari segi usia, cara berpikir, bertindak, pengalaman dan juga pengetahuannya.
3.       Jaga rasa saling membutuhkan dalam kelompok.
4.       Pemimpin juga harus adil dan yang tidak kalah pentingnya yaitu harus dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Untuk memahami teknik survival darat, perlu diketahui sifat-sifat medan yang dihadapi, yaitu misalnya rimba belantara, rawa,pegunungan, navigasi, cara menyalakan api, cara berlindung (bivak), mencari makanan darurat, mencari makanan dan air, menanggulangi bahaya binatang dan sebagainya.
Yang harus diketahui, antara lain:
1.       Jenis hutan (hutan primer, hutan sekunder, hutan tersier, savanna atau rawa)
2.       Jenis vegetasi (tumbuhan)
3.       Jenis binatang yang hidup, binatang buas/liar atau tidak, binatang melata atau bahkan jenis-jenis binatang yang beracun.
4.       Kemungkinan adanya wabah penyakit/epidemi.

Sumber: Boyman Ragam Latih Pramuka. Andri Bob Sunardi.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | 100 Web Hosting